BUDAYA ORGANISASI
Organisasi merupakan hal yang tidak
mungkin terlepas dari kehidupan bermasyarakat. Dalam organisasi tersebut tidak mungkin juga terlepas dari ikatan
budaya yang ada dalam organisasi. Ikatan budaya yang tercipta dalam organisasi
tersebut dapat tercipta dan dibentuk oleh masyarakat yang bersangkutan, baik
dalam organisasi bangsa, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat
satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu
pekerjaan.
Definisi Budaya Organisasi
Pada
hakikatnya, budaya organisasi memiliki nilai baik bagi kemajuan suatu
organisasi dimana budaya organisasi merupakan salah satu perangkat manajemen
untuk mencapai tujuan organisasi. Namun, budaya organisasi bukan merupakan cara
yang mudah bagi suatu organisasi untuk memperoleh keberhasilan, dibutuhkan
strategi yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu andalan daya saing
organisasi. Jadi dapat dikatakan bahwa budaya organisasi merupakan sebuah
konsep sebagai salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai
tujuannya.
Secara
etimologis, budaya
organisasi terdiri dari dua kata, yakni budaya
dan organisasi.
Organisasi merupakan suatu sistem yang mapan dari
sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui suatu
jenjang kepangkatan & pembagian. Unsur-unsur
organisasi:
1.
Kumpulan orang
2.
Kerjasama
3.
Tujuan Bersama
4.
Sistem Koordinasi
5.
Pembagian tugas dan tanggung jawab
6.
Sumber daya organisasi.
Budaya adalah suatu set nilai, penuntun
kepercayaan akan suatu hal, pengertian & cara berpikir yang dipertemukan
oleh para anggota organisasi & diterima oleh anggota baru. Unsur-unsur Budaya:
1. Ilmu Pengetahuan
2. Kepercayaan
3. Seni
4. Moral
5. Hukum
6. Adat-istiadat
7. Perilaku/kebiasaan (norma)
masyarakat
8. Asumsi dasar
9. Sistem Nilai
10. Pembelajaran / Pewarisan
11. Masalah adaptasi eksternal dan
integrasi internal
Jadi, Budaya Organisasi merupakan
penerapan nilai-nilai dalam suatu masyarakat yang terkait, bekerja di bawah
naungan suatu organisasi. (Duncan dalam Kasali, 1994: 108)
Fungsi Budaya
Organisasi
Menurut
Stephen P. Robbins, budaya organisasi membawa manfaat bagi organisasi, yaitu :
a. Budaya Organisasi menciptakan
sesuatu pembedaan yang jelas antara organisasi yang satu dengan yang lain.
b. Budaya Organisasi membawa suatu rasa
identitas bagi anggota-anggota organisasi.
c. Budaya Organisasi mempermudah
timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri
individual seseorang.
d. Budaya Organisasi merupakan perekat
sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan
standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya Organisasi sebagai mekanisme
pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku
karyawan.
Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Budaya Organisasi
Upaya untuk meningkatkan kualitas
budaya organisasi menurut Robbins (1996:289), yaitu:
a.
Inovasi dan pengambilan resiko.
Sejauh mana karyawan didukung untuk
menjadi inovatif dan mengambil resiko. Rela berkorban untuk memberikan yang
terbaik bagi organisasi dan dapat menciptakan Sesuatu hal yang baru dalam
menghadapi ketidakpastian lingkungan.
Perusahaan berorientasi bagi para pengambil resiko dan inovator,
perusahaan juga berorientasi pada hasil yang dicapai oleh karyawan, perusahaan
juga lebih menyukai karyawan yang agresif. Perusahaan cenderung untuk mencari
orang-orang berbakat dari segala usia dan pengalaman, perusahaan juga
menawarkan insentif finansial yang sangat besar dan kebebasan besar bagi mereka
yang sangat berprestasi.
b. Perhatian terhadap detail
Sejauh mana karyawan diharapkan
menunjukkan kecermatan, analisis dan perhatian terhadap detail. Dimana
diperlukan karyawan yang handal dan memiliki kompetensi dalam memberikan
perhatian kepada masalah-masalah yang perlu ditangani dengan lebih serius.
Perusahaan suka merekrut para lulusan muda universitas, memberi mereka
pelatihan istimewa, dan kemudian mengoperasikan mereka dalam suatu fungsi yang
khusus. Perusahaan lebih menyukai karyawan yang lebih cermat, teliti, dan
mendetail dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah.
c. Orientasi hasil.
Sejauh mana manajemen memfokus pada
hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil
tersebut. (hasil yang didapat harus sesuai dengan harapan, misalnya jumlah
output dan waktu terselesaikan output yang hendak di hasilkan).
d. Orientasi orang.
Sejauh mana keputusan manajemen
memperhitungkan efek pada orang-orang di dalam organisasi itu. apakah keputusan
manajemen tersebut berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap pelaku
organisasi.
e. Orientasi tim.
Sejauh mana kegiatan kerja
diorganisasikan sekitar tim-tim yaitu diperlukan kerjasama dalam melaksanakan
tugas bersama untuk mendapatkan hasil yang maksimal. bukannya individu.
Perusahaan lebih condong ke arah orientasi orang dan orientasi tim dimana
perusahaan memberi nilai tinggi pada karyawan yang dapat menyesuaikan diri
dalam sistem organisasi. Perusahaan juga menyukai karyawan yang setia dan
mempunyai komitmen yang tinggi serta mengutamakan kerja sama tim.
f.
Keagresifan.
Berkaitan dengan agresivitas
karyawan, yaitu semangat dan spirit karyawan dalam melakukan suatu pekerjaan.
g. Kemantapan.
Organisasi menekankan
dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik. Menurut Sonnenfield banyak perusahaan tidak dapat dengan rapi
dikategorikan dalam salah satu dari empat kategori karena merek memiliki suatu
paduan budaya atau karena perusahaan berada dalam masa peralihan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Budaya Organisasi
Dalam menjalankan tugas dan
fungsinya sebagai suatu organisasi. Menurut Tosi, Rizzo, Carrol terdapat
berbagai faktor yang
mempengaruhi organisasi, yaitu:
1. Pengaruh umum dari luar yang luas
Mencakup faktor-faktor yang tidak dapat atau hanya sedikit dapat dikendalikan organisasi.
2. Pengaruh dari nilai-nilai yang ada
di masyarakat
Keyakinan dan
nilai-nilai yang dominan dari masyarakat luas misalnya kesopansantunan dan
kebersihan.
3. Faktor-faktor yang spesifik dari
organisasi
Organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam mengatasi
baik masalah eksternal maupun internal organisasi akan mendapatkan penyelesaian
yang berhasil. Keberhasilan mengatasi berbagai masalah tersebut merupakan dasar
bagi tumbuhnya budaya organisasi.
Pembentukan Budaya Organisasi
Penjelasan:
Filsafat pendiri organisasi
merupakan sumber utama sebuah budaya organisasi. Artinya para pendiri
organisasi secara tradisional mempunyai dampak yang penting dalam pembentukan
budaya awal organisasi.
Mereka memiliki visi & misi mengenai bagaimana bentuk organisasi tersebut
seharusnya.
Adapun
tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
· Seseorang mempunyai gagasan untuk
mendirikan organisasi.
· Ia menggali dan mengarahkan sumber-sumber
baik orang yang sepaham dan setujuan dengan dia (SDM), biaya dan teknologi.
· Mereka meletakan dasar organisasi berupa
susunan organisasi dan tata kerja.
Contoh: Ray Kroc dengan McDonald-nya. Sejak dirintis pada tahun 1955
sampai dengan abad 21 ini, pegawai McDonald seolah masih “diawasi” Kroc dengan
prinsip-prinsip dasar organisasinya. Misalkan komitmen terhadap kualitas
pelayanan, kebersihan & nilai. Juga penggunaan bumbu & peralatan yang
baik, kebersihan kamar mandi, dan jangan kompromi. Inilah filosofi pendiri
penjual hamburger, fries & shakes yang masih diikuti sbg pedoman manajemen.
Dua elemen terpenting dalam menciptakan perubahan
budaya organisasi yaitu:
- Dukungan eksekutif: eksekutif dalam organisasi harus mendukung
perubahan budaya, selain dukungan verbal. Mereka harus menunjukkan dukungan
perilaku untuk perubahan budaya. Eksekutif harus memimpin perubahan dengan
merubah perilaku mereka. Ini sangat penting bagi para eksekutif untuk mendukung
perubahan secara konsisten.
- Pelatihan: perubahan budaya tergantung pada perubahan perilaku.
Anggota organisasi harus memahami dengan jelas apa yang diharapkan dari mereka,
dan harus tahu bagaimana melakukan kebiasaan baru, setelah ditentukan. Training
bisa jadi sangat berguna baik untuk mengkomunikasikan harapan dan mengajarkan
kebiasaan baru .
Komponen penting lainnya dalam perubahan budaya organisasi adalah :
1. Menciptakan
pernyataan nilai dan kepercayaan: gunakan fokus karyawan pada kelompok, dengan
departemen untuk meletakkan misi, visi, dan nilai-nilai kedalam kata-kata yang
menyatakan pengaruh di masing-masing pekerjaan karyawan. Untuk satu pekerjaan,
karyawan menyatakan : "Saya menghidupkan nilai kualitas perawatan pasien
dengan mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang diucapkan pasien."
Latihan ini akan memberikan pemahaman umum terhadap budaya yang diinginkan yang
sebenarnya merefleksikan tindakan yang harus dipenuhi dalam pekerjaan mereka.
2. Mempraktekkan
komunikasi yang efektif: membuat semua karyawan mendapatkan informasi terkait
dengan proses perubahan budaya organisasi memastikan akan komitmen dan
keberhasilan. Dengan mengatakan pada karyawan apa yang diharapkan dari mereka
adalah penting untuk perubahan budaya organisasi yang efektif.
3. Review
struktur organisasi: perubahan struktur organisasi secara fisik untuk memenuhi
keinginan budaya organisasi yang diperlukan. Misalnya, dalam perusahaan kecil,
empat unit bisnis yang berbeda berkompetisi dalam hal produk, pelanggan, dan
sumber dukungan internal, mungkin tidak akan mendukung penciptaan budaya
organisasi yang efektif. Unit-unit ini seperti tidak mendukung kesuksean bisnis
secara keseluruhan.
4. Desain
ulang pendekatan terhadap reward dan pengakuan: mengubah sistem reward untuk
mendorong perilaku penting yang diinginkan dalam budaya organisasi.
5. Review
semua sistem kerja, seperti promosi karyawan, manajemen kinerja, dan pemilihan
karyawan untuk memastikan mereka sesuai dengan budaya yang diinginkan.
Misalnya, organisasi tidak bisa memberikan reward kinerja individu jika
persyaratan budaya organisasi menentapkan team work. Bonus total eksekutif
tidak bisa digunakan sebagai reward sasaran departemennya tanpa mengenali
pentingnya peran dia dalam tim eksekutif untuk mencapai tujuan organisasi.
Merubah budaya organisasi memerlukan
waktu, komitmen, perencanaan dan pelaksanaan yang tepat,
tapi hal tersebut
bisa dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar